New Media dan Perilaku Publik

Nama: Prisilia Dila Paradiba

Kelas/Sem: E3/ Semester 5

NIM: B05218029

Mata Kuliah: Media dan Kritik Sosial


 

Review New Media dan Perilaku Publik



Dalam Perkembangannya, Media Konvensional telah mengalami perkembangan yang pesat sejak dari tahun 1960-an. Kita dapat ambil contoh dari Media Cetak. Sejak awal pembuatannya Media Cetak selalu berkembang sesuai dengan dinamika masyarakat. Mulai dari Media cetak seperti Koran yang sejak dari tahun 1970-an mengalami pasang surut akibat berkembangnya teknologi hingga banyak usaha-usaha koran yang kecil hingga menengah terpaksa harus gulung tikar akibat menurunnya popularitas dari media cetak Koran ini. Dewasa ini, Beberapa nama besar Koran, seperti Kompas, Harian Surya, Jawa Pos, dan nama-nama besar lainnya tetap bertahan hingga kini dengan berbagai cara, salah satunya dengan berintegrasi dengan media digital sehingga sekarang ini kita dapat melihat berbagai macam media koran dalam bentuk online. Tak hanya Koran, Media Konvensional seperti Radio dan Televisi juga berkembang mengikuti arahan zaman. Kekurangan-kekurangan media konvensional mulai dapat ditambal dengan integrasi media tersebut dengan teknologi hingga muncullah istilah dan teori mengenai New Media. Teknologi komunikasi inilah yang hampir setiap masyarakat milenial saat ini menggunakannya dan populer dengan istilah New Media.  

Perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat, membuat kemajuan yang luar biasa bagi industri media. Sekarang ini, media mulai merambah ke dunia internet. Secara umum, internet menjadi fokus utama dalam sebuah media baru. Media baru memberikan wadah untuk khalayak menjadi lebih aktif dalam bermedia. Media komunikasi pada saat ini adalah media baru (atau yang bisa disebut New Media) yang sebagian besarnya berupa media digital, komputer, dan jaringan informasi dan komunikasi yang perkembangannya semakin pesat di awal abad ke-20. Komputer dan internet merupakan bentuk nyata dari hasil revolusi dimana adanya integrasi media-media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Masyarakat dapat mengakses informasi dan dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui berbagai macam media yang terkoneksi dengan jaringan internet. Melalui teknologi komunikasi seperti komputer dan smartphone yang terkoneksi oleh jaringan internet, masyarakat dengan mudah dapat mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan berkomunikasi tanpa hambatan. Dapat kita pahami bahwa Pencarian Informasi dengan cepat tanpa hambatan masihlah menjadi sebuah tantangan dalam pemanfaatan media konvensional, seperti Televisi, Radio, Koran, dan lain sebagainya karena dalam penyebaran Informasi melalui media ini, Informasi hanya bisa didapat dari satu arah yang mengakibatkan masyarakat tidak bisa mencari dengan sendiri nya informasi tersebut, hanya bisa ‘menunggu’ informasi disampaikan pada mereka.

Kekuatan media baru terletak pada beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik dalam media baru tentunya ada di dalam kehidupan kita sehari-hari dan kita tidak bisa lepas, sehingga sifatnya bisa dikatakan mengikat. Beberapa Karakteristik Media Baru, diantaranya:

1.      Digital: Dalam mencapai media digital terdapat banyak proses yang dilewati. Berawal dari media analog yang berupa pemrosesan sinyal saja hingga ada dititik teknologi modulasi digital yang mengubah data menjadi angka. Jika kita ambil contoh misalnya, jika dahulu kita ingin menyimpan sebuah video melalui Tape Video Recorder, kini kita bisa menyimpan entah itu video, foto, lagu, atau apapun dengan menggunakan memory card atau transfer data melalui kabel USB atau menggunakan beberapa aplikasi di internet.

2.      Interaktivitas: sifat interaktif oleh pengguna media baru menjadi salah satu kunci penting dalam karakteristik media baru. Karenanya, kita mengetahui bahwa media media Konvensional hanya bisa menerapkan komunikasi Satu arah, yaitu menyampaikan pesan atau informasi pada pengguna media tersebut tanpa mendapatkan feedback. Sedangkan pada Media Baru, terdapat fungsi Komunikasi dua arah hingga pengguna media dapat pula untuk memberikan feedback setelah mendapat informasi. Contohnya, Fitur kolom Komentar (Comment) dalam laman website atau dalam aplikasi media sosial yang menjadikan indvidu lainnya dapat memberikan tanggapan mereka tanpa perlu ada hambatan.

3.      Hipertekstual: Hipertekstual terjadi ketika adanya transisi yang dihasilkan oleh pertemuan antara studi sastra dan potensi media baru. Hiperteksual lebih dikenal sebagai hyperlink dalam sebuah laman. Hiperteksual membantu khalayak untuk mendapatkan informasi dari teks yang berasal dari tautan dan nantinya akan dihubungkan dengan laman atau jaringan teks lain.

4.      Virtual: Teknologi media baru menghasilkan virtualitas, dimana Virtual menjadi kekuatan sekaligus kelemahan dalam media baru. Media baru menyediakan berbagai informasi, konten, hiburan yang sangat luas, hingga semua pengguna dapat mengakses informasi yang ada dengan mudah. virtual media baru juga mempermudah pengguna untuk menjelajah berbagai situasi tanpa harus ada disana melalui Virtual Reality (VR)  atau realitas virtual. Dapat dikatakan, Hidup seolah dibuat lebih mudah dan instan. Namun, hal ini tidak menjadikan realitas virtual menjadi sebuah utopia bagi pengguna yang dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah. Di sisi lain, penyebaran informasi media yang begitu luas dan bebas akses membuat rentan kepalsuan informasi yang dapat diakses.

5.      Jaringan: salah satu karakterisitik media baru (New Media) adalah jaringan. Hal ini terjadi karena Media baru akan terghubung dengan baik dengan perangkat-perangkat komunikasi yang beragam maupun terhubung dengan relasi yang sama-sama mengakses media baru tersebut.

6.      Simulasi: Media baru dapat memberi pemahaman bagi khalayak terhadap suatu hal, tanpa harus mengalami dan merasakan hal tersebut secara langsung. Karakteristik yang keenam menjadi karakteristik yang dipenuhi oleh New Media berupa media online.

Beberapa karakteristik media baru yang telah dipaparkan diatas, menjadi kekuatan besar untuk media baru sebagai tonggak perkembangan kemajuan dari New media. Media baru telah berhasil membentuk kebutuhan khalayak yang tidak bisa lepas dari media baru atau dapat dikatakan bahwa media baru telah mengikat kehidupan khalayak. Lebih jelasnya, Media baru telah menjadi sebuah ‘rutinitas’ yang lazim di kehidupan masyarakat. Selain itu ada beberapa manfaat yang didapat dari penggunaan media baru, seperti: Media baru dapat menjadi sumber informasi sehingga manfaat ini dapat dirasakan oleh pelajar ataupun mahasiswa, Dengan adanya media baru akan mempermudah mereka dalam mengakses informasi yang akan mereka cari, selain itu penggunaan media baru mempermudah mereka dalam mendapatkan ebook atau jurnal online. Media baru juga sangat membantu penggunanya dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat, semisal adanya media surat elektronik maka akan mempermudah seseorang dalam bertukar informasi tanpa harus bertatap muka terlebih dahulu. Kemunculan media baru juga dibarengi dengan kemunculan jejaring sosial yang dapat menghubungkan satu individu dengan individu lainnya walaupun mereka tidak berada dalam satu lokasi yang sama. Kita ambil Contoh seperti: FacebookTwitterInstagram, dll.

Media baru juga dapat digunakan sebagai tempat untuk berbisnis daring. Dalam contoh nya di kehidupan sehari-hari ada pada penggunaan Shopee dan Tokopedia sebagai media untuk menjual produk-produk secara online. Media baru digunakan untuk mencari pekerjaan. Hal ini akan mempermudah para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan tanpa harus mendatangi suatu perusahaan, bahkan sekarang bisa melakukan tes masuk perusahaan secara online. Yang lainnya, Adanya fitur realitas virtual (virtual reality) membuat seseorang dapat merasakan sesuatu seperti di kenyataan, seperti misalnya permainan yang menggunakan realitas virtual maka permainan tersebut akan lebih terasa nyata dibandingkan dengan permainan pada umumnya.

Eksistensi new media saat ini ternyata membawa sisi positif dan sisi negatif jika kita lihat dari keunggulan new media tersebut. Sisi positifnya adalah dengan keunggulan yang dimiliki oleh new media, masyarakat saat ini begitu dimanjakan dalam berkomunikasi dan mencari informasi yang dibutuhkan. Namun sisi negatifnya adalah dengan kemudahan yang dimiliki oleh new media membuat masyarakat bisa mengalami ketergantungan. Ketergantungan tersebut bisa saja berupa tidak lepasnya pandangan mata seseorang pada smartphone-nya, entah itu browsing, ataupun sibuk chatting di media sosial seperti Facebook, Blackberry Messenger, Whatsapp, LINE, Path, Instagram dan sebagainya. New media juga dinikmati oleh masyarakat dunia, artinya masyarakat dunia yang menggunakan new media memungkinkan kegiatan komunikasi berlangsung. Melalui komunikasi di sosmed maka terjadi pertukaran nilai-nilai atau pun norma, bahkan nilai budaya luar, yang apabila tidak dapat disaring oleh nilai dan norma atau budaya lokal masyarakat tersebut, bisa saja menerima nilai-nilai, norma luar, sehingga nilai dan norma lokal bisa luntur.

Berbicara mengenai dampak negative dari New Media terhadap public, misalnya kita dapat menyadari bahwa selama kita menggunakan New Media, kita menjadi dimudahkan dalam segala hal. Yang dulunya kita perlu mengatur banyak hal bila ingin melakukan sesuatu, kini kita bisa melakukan banyak hal hanya denga modal: Laptop, Handphone, Tablet, Komputer, dan lainnya. Contohnya saja kita bisa sedang mengakses tugas dengan bentuk file ebook dan melakukannya seraya mendengarkan music video dari youtube, kemudian ada notifikasi chat via whatsapp dan berujung pada chatting dengan lainnya. Dengan banyaknya hal yang dilakukan saat itu, pastinya kita akan lupa dengan isi dari ebook sebelumnya. Apa yang ingin kita lakukan pada saat pertama kali menjadi terhambat karena ini. Kita memahami bahwa setiap aktivitas tadi merupakan hal-hal yang penting dalam keseharian kita, namun hal-hal yang penting ini akan menjadi gangguan apabila dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Karena ini, banyak dari pemuat informasi dan konten menjadikan informasi yang mereka berikan dan menyampaikan nya dengan singkat, jelas, dan tentunya menarik.

Kemudahan dari mengakses informasi sebagai kelebihan dari New Media menjadikan mayoritas masyarakat menjadi manja. Kita dapat merasakan nya bila budaya literasi menjadi semakin luntur. Kemudahan dari mendapatkan informasi menjadikan masyarakat tidak berusaha memahami informasi yang didapat dengan mendalam. Hal ini mengakibatkan mayoritas masyarakat yang telah dimanjakan menjadi tidak mengolah informasi dengan detil. Kita hanya membutuhkan kesimpulan dan pokok-pokok nya saja. Karenanya ini juga mempengaruhi perilaku public dimana jika kita tinjau dari segi literasi, budaya membaca dari masyarakat berubah dari awalnya perlu adanya berpikir mendalam untuk mehami pesan yang diterima, kita menjadi hanya seperti ‘memindai’ sebuah pesan, dimana hal ini merubah pola berpikir masyarakat dari yang berpikir mendalam menjadi pola berpikir singkat, padat, dan cukup dangkal. Namun, hal ini hanya dialami segelintir orang, dimana kita tidak bisa menyalahkan perubahan yang ada. Kita bisa memahami hal ini menjadi sebuah hal yang ‘lumrah’ bagi segelintir orang tersebut, dimana Media baru memang telah menghancurkan Praktik sosial dan cara berpikir yang telah mengakar kuat di peradaban masyarakat. Namun, di saat bersamaan ini pula, hal ini meberikan cara berpikir yang baru, yang berujung pula nantinya akan mengakar di kebudayaan kita kedepannya. Karena itu , memahami potensi dan ancaman, kelebihan dan kekurangan media baru (New Media) merupakan hal yang penting dilakukan oleh kita sebagai pengguna media. Karena akan salah bila kita tidak memahami potensi sesungguhnya dari media baru sedangkan kita malah merasakan ancaman nya. Hal ini menjadi tanggung jawab penuh bagi seluruh pengguna media baru (New Media).

 

 


 

Daftar Pustaka:

Sumber Artikel;

Setiawan, Rudy. 2013. Kekuatan New Media YouTube dalam membentuk Budaya Populer. eJournal Ilmu Komunikasi, Vol 1 (2): 355-374

Khatimah, Husnul. 2018. POSISI DAN PERAN MEDIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT. Jurnal Tasâmuh Volume 16 (1): 119-136

Kekuatan Media Baru. Kompasiana. 2019. Diakses Pada 24 Desember 2020 pukul 15.45. Link Web: https://www.kompasiana.com/nabellakharisma/5d60f719097f36538668da92/the-power-of-a-new-media?page=all#section2

Media Baru. Wikipedia. 2020 (Halaman terakhir dirubah 6 Mei 2020). Diakses pada 24 Desember 2020 pukul 17.51. Link Web: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_baru

 

Sumber Video;

Teori New Media. Diakes 24 Desember 2020 pukul 18.44. Link Web: https://www.youtube.com/watch?v=BR4yITi8zLA

Apa Pengaruh Media Digital pada Cara Kita Berpikir?. Diakses 24 Desember 2020 pukul 21.08. Link Web: https://www.youtube.com/watch?v=Wc6HCWdwiLE 

Komentar