Media dan Masyarakat


A. Media 

Sebelum membahas mengenai Media dan Masyarakat. Akan baik jika kita mengetahui terlebih dahulu, Apa itu media?. 

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Beberapa definisi menurut para ahli tentang multimedia. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997:2) media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi, sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pernyataaan beberapa ahli diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa media merupakan sebuah medium (perantara) dimana memiliki fungsi sebagai sebuah alat bantu dalam menyalurkan segala bentuk pesan berupa ide, gagasan, informasi, dan lain sebagainya. 

B. Media Sosial 

a. Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan media yang masuk dalam kategori media baru dimana media ini memiliki potensi bersaing, bahkan memiliki pamor yang lebih tinggi daripada media tradisional. 

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. 

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan temanteman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. 

b. Klasifikasi Media Sosial 

Klasifikasi Media Sosial Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self- presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: 

Proyek Kolaborasi 

Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia 

Blog dan microblog 

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter 

Konten 

Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube 

Situs jejaring sosial 

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook 

Virtual game world 

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game online. 

Virtual social world 

Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.

c. Fungsi Media Sosial 

Sosial media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut  :

social media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web.  

Social media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (“one to many”) menjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak audienc (“many to many”). 

Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.


C. Masyarakat 

Para ilmuwan di bidang sosial sepakat tidak ada definisi tunggal tentang masyarakat dikarenakan sifat manusia selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada akhirnya, pada ilmuwan tersebut memberikan definisi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Berikut ini beberapa definisi masyarakat menurut pakar sosiologi (Setiadi, 2013: 36) : 

1. Selo Soemardjan mengartikan masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan 

2. Max Weber mengartikan masyarakat sebagai struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilainilai yang dominan pada warganya 

Emile Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya. Kehidupan sebuah masyarakat merupakan sebuah sistem sosial di mana bagian-bagian yang ada di dalamnya saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan menjadikan bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan yang terpadu. Manusia akan bertemu dengan manusia lainnya dalam sebuah masyarakat dengan peran yang berbeda-beda, sebagai contoh ketika seseorang melakukan perjalanan wisata, pasti kita akan bertemu dengan sebuah sistem wisata antara lain biro wisata, pengelola wisata, pendamping perjalanan wisata, rumah makan, penginapan dan lain-lain. Adapun Soerjono Soekanto (1986: 27) mengemukakan bahwa ciri-ciri kehidupan masyarakat adalah : 

1. Manusia yang hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang individu 

2. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama 

3. Menyadari kehidupan mereka merupakan satu kesatuan 

4. Merupakan sistem bersama yang menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling terkait antara satu dengan lainnya.


D. Kritik Sosial 

Kritik sosial juga bisa diartikan sindiran yang ditujukan pada suatu hal yang terjadi dalam masyarakat manakala terdapat sebuah konfrontasi dengan realitas berupa kepincangan atau kebobrokan. Kritik sosial diangkat ketika kehidupan dinilai tidak selaras dan tidak harmonis ketika masalah-masalah sosial tidak dapat diatasi dan perubahan sosial mengarah pada dampak-dampak dalam masyarakat.

Menurut UUD 1945 pasal 28 telah menyatakan bahwa kebebasan berpendapat merupakan salah satu hak yang dimiliki oleh warga Indonesia, mengeluarkan pendapat melalui lisan, tulisan, dan sebagainya. Salah satu bentuk dari kebebasan berpendapat tersebut adalah kritik sosial. Kritik Sosial disini merupakan bentuk koumunikasi yang dapat dilakukan masyarakat dengan mengkritisi fenomena-fenomena yang dinilai melanggar atau menyimpang dari keadaan/norma yang seharusnya terjadi. Kritik Sosial bisa disampaikan dengan berbagai media. Di Indonesia, banyak kita jumpai kritik-kritik sosial yang dituangkan lewat sastra, misalnya puisi. Puisi-puisi yang dibuat untuk menyuarakan kritik dan kecaman pada pemerintah. Tidak hanya berhenti disitu, dengan semakin berkembangnya zaman, Kritik sosial mulai disalurkan melalui media selain puisi, salah satunya melalui televisi. Dapat kita jumpai beberapa program televise yang membuat program dengan menggunakan humor sebagai media nya untuk mengkritik dan mengecam pemerintah atas kinerja nya serta permasalahan politik yang terjadi pada saat itu. penggunaan humor kritis disini menjadi media untuk menyampaikan perasaan da nisi hati rakyat kecil lewat sebuah humor.

a. Kritik Sosial lewat Video Speech Composing

Tak berhenti disitu, banyak juga penyanyi Indonesia, seperti Iwan Fals dan Eka Gustiwana yang menggunakan lagu mereka sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial. Eka Gustiwana yang merupakan seorang musisi membuat beberapa lagu yang bertemakan kritik sosial. Lagu buatan Eka Gustiwana menggunakan teknik pembuatan lagu yang dikenal dengan Video Speech Composing. Dalam Video Speech Composing karya Eka Gustiwana, tersampaikan kritik pada pejabat yang melakukan tindak korupsi, kritik pada masyarakat yang bersikap apatis terhapa pemilihan umum presiden, serta kritik pada pejabat atas tindakan tidak disiplin mereka. Video yang dibuat dengan judul ‘Speech Composing Raditya Dika, Najwa Shihab dkkIndonesia harus bebas korupsi ini diunggah pada tahun 2013 menggunakan media sosial Youtube dan telah mendapat lebih dari 1 juta viewers. Sedangkan video lainnya yang mengkritik keapatisan masyarakat terhadap pemilihan umum presiden dan kritik pejabat atas tindakan tidak disipilin mereka berjudul ‘Prabowo dan Jokowi nyanyi lagi AYO JANGAN GOLPUT (Gebrak! Jangan sampai Golput) diunggah pada tahun 2014 lalu dan ‘Speech Composing AHOK-SIKAT ABIS #AhokSikatAbis yang diunggah di tahun 2015 lalu. Dalam Contoh Studi Kasus diatas, dapat dipahami adalah Media Sosial, Masyarakat dan Kritik Sosial merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan. Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem atau proses masyarakat. Dalam arti, Kritik Sosial merupakan sangggahan, kritik, penilaian, sindiran, masukan, atapun tanggapan terhadap sebuah fenomena sosial yang dinilai keluar dari norma atau aturan dalam masyarakat. Dalam penyampaian sebuah kritik sosial, media sangat diperlukan. 

Dalam contoh kasus diatas penggunaan Media Sosial berupa Youtube digunakan sebagai media penyampaian kritik sosial. Dari kasus diatas, disimpulkan bahwa masyarakat cukup dominan dalam menghadapi kritik sosial tersebut. Perihal isu yang cukup sensitive, yaitu isu korupsi yang pada kenyataannya cukup banyak pula berita-berita dan kritik sosial dengan isu tersebut pada Koran, majalah, artikel, televise, radio, dan lainnya. Sehingga mempengaruhi dan membuat masyarakat menerima kritik sosial dengan isu tersebut. Terbukti jika Media Sosial, Masyarakat, dan Kritik Sosial memiliki suatu hubungan dimana Media Sosial adalah sebuah ‘jembatan’ masyarakat agar dapat saling berkomunikasi dan setiap Masyarakat memilik hak mereka dalam berpendapat, salah satunya dalam kritik Sosial dimana kritik diarahkan pada sebuah fenomena sosial di luar norma kehidupan masyarakat. 


Daftar Pustaka : 

Masato Angkawijaya. 2017. Penerimaan Masyarakat Terhadap Kritik Sosial dalam Video Speech Composing karya Eka Gustiwana di Youtube. Jurnal E-Komunikasi. 5(1) : 1-12

Thoriqul Huda.2018. Media Sosial Sebagai Sarana Membangun Kerukunan Pada Komunitas Young Interfaith Peacemaker (YIPC). Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya. 3(1) : 99-112

Mulawarman dan Aldila Dyas Nurfitri. 2017. Perilaku Media Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Prespektif Psikologi Sosial Terapan, Buletin Psikologi.25(1) : 36-44

Tejokusumo, Bambang. 2014. DINAMIKA MASYARAKAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Jurnal Geoedukasi Volume III (1): hal. 38-43

Cahyono, Anang Sugeng. 2016.  PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA, Jurnal Publiciana:  hal. 140-157


Komentar