Kanker Payudara, Kenali ciri-ciri ‘Killer’ nomor dua bagi wanita

 

“Bagi wanita, Kanker Payudara merupakan salah satu jenis kanker yang berbahaya nomor dua, setelah kanker serviks (kanker dinding rahim). Melakukan SADARI merupakan langkah awal pencegahan ‘breast cancer’ ini.

Kanker Payudara (Breast Cancer) merupakan jenis kanker dimana Sel kanker akan tumbuh dan menyerang jaringan payudara Anda. Kanker payudara telah menjadi salah satu penyebab utama dari tingginya angka kematian pada kaum wanita. Pada tahun 2015 saja, data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa telah ada 507 ribu wanita yang meninggal dunia akibat kanker payudara. Banyak sekali Faktor Resiko yang mungkin menjadi penyebab kanker payudara, diantaranya: 

   Ada yang mendapatkan dari faktor genetic. Dalam faktor genetik, potensi wanita terkena kanker payudara 10% lebih besar.

   Ada juga dari faktor usia. Wanita yang mengalami menstruasi dini (dibawah 12 tahun), wanita yang mengalami menopause setelah berumur 55 tahun beresiko terkena ‘breast cancer’ ini.

   Ada juga dari faktor etnis tertentu. Ternyata nih sobat Karah, Wanita berkebangsaan Eropa dinilai lebih rentan dengan kanker payudara.

   Ada juga yang berasal dari faktor gaya hidup. Sobat readers, Gaya hidup yang tidak sehat secara langsung menjadi salah satu resiko penyebab kanker payudara.

Nah, sudah tau kan?. Sekarang lanjut ke topik selanjutnya ya!. Yuk, mengenal gejala-gejala apa saja yang dialami penderita kanker payudara. Simak yuk!.

 

Ciri-ciri Kanker Payudara

        Ciri-ciri kanker payudara yang paling khas adalah munculnya benjolan di payudara. Benjolan ciri-ciri kanker payudara memiliki tekstur yang keras dengan batas yang tidak jelas dan permukaannya yang tidak rata. Selain munculnya benjolan, tnda dan ciri-ciri kanker payudara yang dapat Anda kenali lainnya adalah:

   Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.

   Perubahan bentuk pada puting payudara.

   Rasa sakit pada payudara yang tak kunjung hilang, bahkan ketika Anda sudah masuk ke masa haid bulan berikutnya.

   Puting mengeluarkan cairan bening, berwarna cokelat, atau kuning, dan lain-lain.

        Sekarang, sudah tahu kan ?. Ingat selalu ya!, jika ciri-ciri diatas muncul, jangan lupa untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Deteksi dini meningkatkan peluang hidup pasien kanker payudara. Ingat ya!

 

Bagaimana cara mencegah kanker payudara?

    Cara ampuh untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari segala faktor risiko penyebabnya. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah  kanker payudara yang dapat Anda lakukan.

1. Langkah paling mudah untuk mengetahui gejala kanker payudara adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Tujuannya untuk memeriksa benjolan pada payudara. Anda dapat melakukan pemeriksaan ini di rumah secara rutin. Dengan cara ini, Anda akan dapat dengan mudah mendeteksi gejala kanker payudara.

2. Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah kanker di payudara, yaitu:

Olahraga teratur & Berat badan sehat

 

        Olahraga intensitas sedang secara rutin. Hal ini dapat dimulai dengan hanya sekadar jalan santai. Bila perlu, tanyakan pada dokter terkait olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda. Jangan lupa! Berusahalah untuk mendapatkan berat badan sehat dan ideal. Pada dasarnya kunci menurunkan berat badan hanya kurangi asupan kalori dan perbanyak olahraga.

Diet sehat

 

     Asupan makanan nyatanya juga berperan penting untuk mencegah kanker ini. Konsumsilah makanan dengan gizi seimbang dari buah dan sayur serta hindari makanan yang mengandung lemak tinggi.


        Nah, Gimana?. Buat Ladies yang cantik ^_^, selalu ingat ya, dengan kita menjalani hidup sehat, kita akan dapat terhindar dari segala macam penyakit, termasuk Kanker Payudara. Dengannya, membuat kehidupan yang lebih baik. Menorehkan setiap karya kita karena seperti yang kita tahu. We can make world difference.

Stay Health and Get a better Life!

Salam! ^-^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Dinasti Bani Umayyah: Awal terbentuk hingga Runtuhnya Dinasti

Masyarakat dan Demokrasi

Mengenal PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)